MITOSIS
DAN MEIOSIS
Tujuan
: Mengamati tahapan yang terjadi dalam siklus sel organisme
eukariot
Pendahuluan
Mitosis
dan meiosis merupakan bagian dari siklus
sel dan hanya mencakup 5-10% dari siklus sel. Persentase
waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase
terdiri dari periode G1, S, dan G2. Pada periode G1 selain terjadi
pembentukan senyawa-senyawa untuk replikasi DNA, juga terjadi
replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar, dan
kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses
replikasi DNA. Setelah DNA bereplikasi, sel tumbuh (G2) mempersiapkan
segala keperluan untuk pemisahan kromosom, dan selanjutnya diikuti
oleh proses pembelahan inti (M) serta pembelahan sitoplasma (C).
Selanjutnya sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru (G1).
Mitosis
Mitosis
merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik
tumbuh (meristem), seperti pada ujung akar atau pucuk tanaman. Proses
mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase,
anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel
tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis
pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan
terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase
sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.
Profase.
Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi
dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil
pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat
bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan membentuk
benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola sepak. Pada
sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk aster.
Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri
dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid
identek tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel
terlihat memanjang dari sentromer (Campbell et al. 1999).
Metafase.
Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing
kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor.
Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti
membentuk keping metafase (metaphasic plate) (Campbell et
al. 1999).
Anafase.
Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan
masing-masing kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom
ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing (Campbell et
al. 1999).
Telofase.
Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya
telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai,
terpulas kuat dengan pewarna histologi (Campbell et al. 1999).
Tahap
berikutnya terlihat benang-benang spindle hilang dan kromosom
tidak terlihat (membentuk kromatin; difuse). Keadaan seperti ini
merupakan karakteristik dari interfase. Pada akhirnya membran inti
tidak terlihat diantara dua anak inti (Campbell et al. 1999).
Sitokinesis.
Selama fase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan
lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel
anak. Sitokinesis terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan
myosin (Campbell et al. 1999).
Meiosis
Meiosis
hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah.
Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu,
pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan
II (meiosis II). Meiosis
I dan meiosis
II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan
terjadi meiosis
I dan meiosis
II. Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi
fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal
adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I, profase II,
metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali
proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan
menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung
jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
ALAT
DAN BAHAN
Alat
dan Bahan :
1. Preparat
permanen ujung akar bawang (Allium cepa).
2. Preparat
permanen anther Amarillidaceae.
3. Preparat
permanen blastula ikan.
4. Preparat
permanen testis mamalia.
5.
Mikroskop cahaya
Cara
Kerja
Pembelahan
Mitosis
1. Mintalah
preparat permanen ujung akar bawang, (Allium cepa) dan
preparat mitosis pada sel hewan kepada asisten anda.
2. Amati
preparat tersebut dengan mikroskop pada perbesaran 10x40 dan 10x100.
Gambar pembelahan sel tersebut dan beri keterangan seperlunya.
Usahakan untuk mengetahui tahapan siklus sel (interfase, profase,
metafase, anafase, dan telofase).
Pembelahan
Meiosis
1. Mintalah
preparat permanen meiosis pada sel tumbuhan (polen) dan testis Rana
sp. pada asisten anda.
2. Amati
preparat tersebut dengan mikroskop pada perbesaran 10x40 dan 10x100.
Gambar pembelahan tersebut dan beri keterangan seperlunya.
Pertanyaan
1. Buatlah
diagram untuk menunjukkan tahapan mitosis dan meiosis dari organisme
berikut:
a. lalat
rumah betina (Musca domestica) yang memiliki 6 pasang
kromosom.
b. lalat
buah betina (Drosophilla melanogaster) dengan 4 pasang
kromosom
2. Pada
fase mana dalam tahapan mitosis yang paling mudah untuk menentukan
jumlah kromosom sel.
3. Sebut
perbedaan antara meiosis I dan mitosis; meiosis II dan mitosis
4. Fase
manakah dari meiosis yang menunjukkan adanya perpasangan kromosom
homolog dan pindah silang.
SUMBER : web.ipb.ac.id
No comments:
Post a Comment
saran dan kritik rekan-rekan sekalian merupakan motifasi bagi kami untuk lebih baik dalam penyediaan referensi, maka dari itu di harapkan tinggalkan komentar anda untuk blog ini, Trimakasih.
ADMIN