Farmakon = obat, logos = ilmu , Farmakologi = Ilmu khasiat obat
Terapeutik = pengobatan àlmu Obat dalam pengobatan (utk penyembuhan, pencegahan, promosi dan rehabilitasi kesehatan/”kwalitas hidup”).
Konsep dasar : interaksi obat dg tubuh à aplikasi medik, penelitian dan pengembangan.
KONSEP DASAR FARMAKOLOGI
Farmakologi adalah disiplin ilmu.
• I LMU :
ü menjelaskan à eksistensi kejadian
ü meramalkan à perobahan keadaan
ü mengontrol à perobahan (manejemen)
• OBAT:
ü dalam komunitas (Farmakoepidemiologi)
ü dalam tubuh (interaksiàFarmakoterapi )
ü alat intervensi (Farmakologi klinik)
ü komoditas vital (Farmakoekonomi)
ü Objek riset (Inovasi & pengembangan) à melalui Uji Preklenik &Uji Klinik
PETA KONSEP FARMAKOLOGI
Farmakologi
merupakan sifat dari mekanisme kerja obat pada sistem tubuh termasuk
menentukan toksisitasnya. Jalur pemakaian obat yang meliputi secara
oral, rektal, dan parenteral serta yang lainnya harus ditentukan dan
ditetapkan petunjuk tentang dosis-dosis yang dianjurkan bagi pasien
dalam berbagai umur, berat dan status penyakitnya serta teknik
penggunaannya atau petunjuk pemakaiannya.
Bentuk
sediaan dan cara pemberian merupakan penentu dalam memaksimalkan proses
absorbsi obat oleh tubuh karena keduanya sangat menentukan efek
biologis suatu obat seperti absorpsi, kecepatan absorpsi dan
bioavailabilitas (total obat yang dapat diserap), cepat atau lambatnya
obat mulai bekerja (onset of action), lamanya obat bekerja (duration of
action), intensitas kerja obat, respons farmakologik yang dicapai serta
dosis yang tepat untuk memberikan respons tertentu.
Obat
sebaiknya dapat mencapai reseptor kerja yang diinginkan setelah
diberikan melalui rute tertentu yang nyaman dan aman seperti suatu obat
yang memungkinan diberikan secara intravena dan diedarkan di dalam darah
langsung dengan harapan dapat menimbulkan efek yang relatif lebih cepat
dan bermanfaat.
Cara-cara pemberian obat untuk mendapatkan efek terapeutik yang sesuai adalah sebagai berikut:
Cara/bentuk sediaan parenteral
a. Intravena
(IV) (Tidak ada fase absorpsi, obat langsung masuk ke dalam vena,
“onset of action” cepat, efisien, bioavailabilitas 100 %, baik untuk
obat yang menyebabkan iritasi kalau diberikan dengan cara lain, biasanya
berupa infus kontinu untuk obat yang waktu-paruhnya (t1/2) pendek)
(Joenoes, 2002).
b. Intramuskular
(IM) (“Onset of action” bervariasi, berupa larutan dalam air yang lebih
cepat diabsorpsi daripada obat berupa larutan dalam minyak, dan juga
obat dalam sediaan suspensi kemudian memiliki kecepatan penyerapan obat
yang sangat tergantung pada besar kecilnya partikel yang tersuspensi:
semakin kecil partikel, semakin cepat proses absorpsi) (Joenoes, 2002).
c. Subkutan
(SC) (“Onset of action” lebih cepat daripada sediaan suspensi,
determinan dari kecepatan absorpsi ialah total luas permukaan dimana
terjadi penyerapan, menyebabkan konstriksi pembuluh darah lokal sehingga
difusi obat tertahan/diperlama, obat dapat dipercepat dengan
menambahkan hyaluronidase, suatu enzim yang memecah mukopolisakarida
dari matriks jaringan) (Joenoes, 2002).
d. Intratekal
(berkemampuan untuk mempercepat efek obat setempat pada selaput otak
atau sumbu serebrospinal, seperti pengobatan infeksi SSP yang akut)
(Anonim, 1995).
e. Intraperitonel (IP) tidak dilakukan pada manusia karena bahaya (Anonim, 1995).
Pemberian
obat per oral merupakan pemberian obat paling umum dilakukan karena
relatif mudah dan praktis serta murah. Kerugiannya ialah banyak faktor
dapat mempengaruhi bioavailabilitasnya (faktor obat, faktor penderita,
interaksi dalam absorpsi di saluran cerna) (Ansel, 1989). Intinya
absorpsi dari obat mempunyai sifat-sifat tersendiri. Beberapa
diantaranya dapat diabsorpsi dengan baik pada suatu cara penggunaan,
sedangkan yang lainnya tidak (Ansel, 1989).
SUMBER :
Anief, Moh., 2000, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, hal.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi,IV, Depkes RI, Jakarta, hal.
Ansel, Howard.C., 1989 Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Universitas Indonesia Press, Jakarta,hal.
Joenoes, Z. N., 2002, Ars Prescribendi Jilid 3, Airlangga University Press, Surabaya, hal.
0 comments:
Post a Comment
saran dan kritik rekan-rekan sekalian merupakan motifasi bagi kami untuk lebih baik dalam penyediaan referensi, maka dari itu di harapkan tinggalkan komentar anda untuk blog ini, Trimakasih.
ADMIN