A. Sistem Pernapasan Manusia
DOWNLOAD ARTIKEL DI ATAS
PDF or DOC
Email : Biopedia@yahoo.com or Dhika.ubt@gmail.com
1. Organ-organ Pernapasan Manusia
a) Hidung
Hidung
berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri atas
lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga hidung
memiliki rambut, banyak kapiler darah, dan selalu
lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa. Di
dalam rongga hidung, udara disaring oleh rambutrambut kecil (silia) dan
selaput lendir yang berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran
pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, maupun menyelidiki
adanya bau. Pada pangkal rongga mulut yang berhubungan dengan rongga
hidung terdapat suatu katup yang disebut anak tekak.
b) Faring
Faring
merupakan persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Faring merupakan
persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hidung ke
tenggorokan.
c) Laring
Laring
disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Laring terdiri atas
tulang rawan yang membentuk jakun. Jakun tersusun atas tulang lidah,
katup tulang rawan, perisai tulang rawan, piala tulang rawan, dan
gelang tulang rawan.
d) Trakea
Trakea
tersusun atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan
yang berbentuk C. Cincin-cincin tulang rawan ini di bagian belakangnya
tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel pada esofagus.
e) Bronkus
Bronkus
merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu
menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri.
Tempat percabangan ini disebut bifurkase. Bronkus mempunyai struktur
serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama.
f) Bronkiolus
Bronkiolus
merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya
lebih kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang
rawannya dan akhirnya tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia.
Setiap bronkiolus terminal (terakhir) bermuara ke dalam seberkas
kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.
g) Alveolus
Alveolus
merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan
erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel
epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan
udara.
h) Paru-paru
Paru-paru
ada dua dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam
rongga dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di tengahnya
dipisahkan oleh jantung. Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik,
berpori, dan seperti spon.
2. Mekanisme Pertukaran Gas O2 dan CO2
Bernapas merupakan kegiatan mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru. Arti yang lebih khusus yaitu pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan ”lingkungannya”. Pada pernapasan langsung, pengambilan udara pernapasan dilakukan secara langsung oleh permukaan tubuh dan pada pernapasan tidak langsung melalui saluran pernapasan. Manusia bernapas secara tidak langsung, artinya udara pernapasan tidak berdifusi langsung melalui seluruh permukaan kulit. Selaput tipis tempat berlangsungnya difusi gas tersebut terlindung di bagian dalam tubuh, berupa gelembung paru-paru (alveolus). Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu pernapasan luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal).
a. Pernapasan Luar (Eksternal)
Pernapasan
luar merupakan pertukaran gas di dalam paru-paru. Oleh karena itu,
berlangsung difusi gas dari luar masuk ke dalam aliran darah. Dengan
kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara
udara dan darah.
b. Pernapsan Dalam (Internal)
Pada
pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk
ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi
masuk ke dalam cairan jaringan tubuh. Reaksinya sebagai berikut.
HbO2 è Hb + O2
3. Mekanisme Pernapasan
a) Pernapasan dada
Otot yang berperan aktif dalam pernapasan dada adalah otot antartulang rusuk (interkostal).
b) Pernapasan Perut
Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif yaitu otot diafragma dan otot dinding rongga perut.
4. Gangguan pada Sistem Pernapasan
Gangguan pada sistem pernapasan biasanya disebabkan oleh kelainan dan penyakit yang menyerang alat-alat pernapasan. Beberapa jenis kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan sebagai berikut :
a. Asfiksi,
yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan
atau gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat
terletak di paru-paru, di pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh.
Misalnya: seseorang yang tenggelam, alveolusnya terisi air; orang yang
menderita pneumonia, alveolusnya terisi cairan limfa; serta orang yang
keracunan karbon monoksida dan asam sianida, Hb-nya tercemar oleh zat
racun tersebut. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi
karena kedua zat ini memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar
daripada oksigen.
b. Penyempitan
atau penyumbatan saluran napas, dapat disebabkan oleh pembengkakan
kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak), yang
menyebabkan penyempitan saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesan
wajah bodoh dan sering disebut wajah adenoid. Penyempitan ini dapat
pula terjadi karena saluran pernapasannya yang menyempit akibat alergi,
misalnya pada asma bronkiale.
c. Anthrakosis,
yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya debu
tambang. Jika yang masuk debu silikat, disebut silicosis.
d. Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.
e. Pleuritis,
yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan
cairan intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernapas.
f. Tuberkulosis
(TBC), yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium tuberculosis,
tandanya terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
g. Pneumonia atau logensteking, yaitu penyakit radang paruparu yang disebabkan Diplococcus pneumoniae.
h. Penyakit
diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung.
Penyakit ini biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman
penyebabnya Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut
mengeluarkan racun dan bila racun ini beredar bersama darah, akan
merusak selaput jantung.
i. Faringitis, yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah kerongkongan terasa nyeri saat menelan.
j. Tonsilitis,
yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil.
Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik,
demam, dan otot-otot terasa sakit.
k. Kanker
paru-paru, biasa diderita oleh perokok. Kanker ini disebabkan oleh
adanya tumor ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.
l. Asma,
yaitu gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh
berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan mengakibatkan
penderita sukar bernapas.
B. Sistem Pernapasan pada Hewan
1. Pernapasan pada Hewan Invertebrata
a. Porifera
Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium) yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga spongocoel. Proses pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit), yaitu sel yang berbatasan langsung dengan rongga spongocoel.
b. Vermes (Cacing)
Sebagian
besar Vermes bernapas menggunakan permukaan tubuhnya, misalnya anggota
filum Platyhelminthes yaitu Planaria dan anggota filum Annelida yaitu
cacing tanah (Pheretima sp.).
c. Mollusca
Hewan
bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput, cumi-cumi,
dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Aliran air masuk ke
dalam insang dan terjadi pertukaran udara dalam lamela insang. Mollusca
yang hidup di darat, seperti siput darat (bekicot) bernapas menggunakan
paru-paru.
d. Arthropoda
1) Insecta
Insecta
bernapas menggunakan sistem trakea. Sistem trakea pada serangga,
misalnya belalang terdiri atas spirakel, saluran (pembuluh trakea), dan
trakeolus. Spirakel atau stigma merupakan jalan keluar masuknya udara
dari dan ke dalam sistem trakea, terdapat di kerangka luar
(eksoskeleton), berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin,
terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan merupakan tempat
bermuaranya pembuluh trakea.
2) Arthropoda Lain
Laba-laba
(Arachnida) dan kalajengking (Scorpionida) bernapas dengan paru-paru
buku. Paru-paru buku ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam)
abdomen. Paru-paru buku memiliki banyak lamela seperti halaman buku
yang dipisahkan oleh batang-batang sehingga udara dapat bergerak bebas.
Udara dari luar, masuk melalui spirakel secara difusi.
2. Pernapasan Pada Hewan Vertebrata
a) Pisces
Ikan bernapas menggunakan insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedang bagian dalam berhubungan erat dengan kapilerkapiler darah.
b) Amphibia
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu.
c) Reptilia
Paru-paru
Reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Paruparu Reptilia hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang
berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas.
d) Aves
Pada
burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan (masuknya udara ke dalam
tubuh) pada burung berturut-turut sebagai berikut.
1) Dua pasang lubang hidung yang terdapat pada pangkal paruh sebelah atas dan pada langit-langit rongga mulut.
2) Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan atau faring yang menghubungkan rongga mulut dengan trakea.
3) Trakea atau batang tenggorok yang panjang, berbentuk pipa, dan disokong oleh cincin tulang rawan.
4) Sepasang
paru-paru berwarna merah muda yang terdapat dalam rongga dada. Bagian
ini meliputi bronkus kanan dan bronkus kiri yang merupakan cabang
bagian akhir dari trakea. Dalam bronkus pada pangkal trakea, terdapat
sirink (siring), yang pada bagian dalamnya terdapat lipatan-lipatan
berupa selaput yang dapat bergetar dan dapat menimbulkan suara.
e) Mamalia
Mamalia
bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 masuk ke dalam tubuh melalui
lubang hidung → faring → laring → trakea → bronkus → paru-paru.
Kemudian gas O2 dari paru-paru diangkut darah ke jantung. Dari jantung,
gas O2 diedarkan ke seluruh jaringan tubuh oleh darah. Dari jaringan
tubuh, gas CO2 diangkut menuju jantung → paruparu, dan keluar melalui
organ-organ yang sama pula.DOWNLOAD ARTIKEL DI ATAS
PDF or DOC
Catatan :
Beritahu
kami lewat email atau buku tamu kami jika anda mengalami masalah dalam
mengunduh File PDF atau Document di atas atau ada link download yang
rusak agar kami dapat memberikan solusi dan memperbaiki jika ada link
yang rusak atau expired. Terimakasih .....
Email : Biopedia@yahoo.com or Dhika.ubt@gmail.com