Sunday, March 27, 2011

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN

1.  Pengetahuan, Filsafat,  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Akal budi dan sifat ingin tahu manusia, memampukan dan mendorongnya untuk
melakukan penelitian:  mengkaji fenomena  yang terjadi di sekitarnya, melakukan
pertimbangan, mengambil keputusan/kesimpulan dan melakukan evaluasi.

Pengetahuan (Knowledge)

Secara normatif, definisi Pengetahuan paling tidak meliputi:
•  Fakta, informasi dan kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman atau
pendidikan
•  Pemahaman secara teoretis dan/atau praktis suatu bidang (studi), apa yang
diketahui mengenai suatu bidang tertentu atau berkait dengan bidang-
bidang lain secara keseluruhan
•  Fakta, informasi dan kesadaran atau pengenalan yang diperoleh dari
pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi

Para ahli filsafat masih terus memperdebatkan definisi Pengetahuan, terutama karena
rumusan Pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai “kepercayaan
sejati yang dibenarkan (valid)" (“justified true belief”).

Filsafat (Philosophy)

Philosophy = Phil  + Sophy (Yunani)
Phil = Love = Cinta
Sophy = Wisdom = Kebijaksanaan = Kearifan = Hikmat

Pengujian kritis terhadap dasar rasionalitas dari kepercayaan kita yang paling
fundamental dan analisis logis terhadap konsep-konsep dasar yang digunakan dalam
mengekspresikan apa yang kita percayai.  

Filsafat dapat juga didefinisikan sebagai refleksi atas pelbagai pengalaman manusia, atau
sebagai upaya pengenalan masalah-masalah  yang berkaitan erat dengan kemanusiaan
secara rasional, metodikal dan sistematis.  

Ilmu Pengetahuan (Science)

Ilmu Pengetahuan = Science [Lat. Scientia = knowledge = pengetahuan]
Kajian sistematik yang menggunakan observasi, eksperimen (percobaan) dan pengukuran
terhadap fenomena alam dan sosial, dan bidang kajian lainnya.
Umumnya Ilmu Pengetahuan dicirikan oleh kemungkinan membuat pernyataan benar
yang didukung oleh sekumpulan bukti atau pengujian.  Karena  sifat ini, kebenaran suatu
Ilmu Pengetahuan sangat mungkin mengalami pendefinisian/formulasi ulang/baru.  
  1Klasifikasi Ilmu Pengetahuan:
•  Ilmu Pengetahuan Eksakta: yaitu Ilmu Pengetahuan yang memiliki pengukuran
(measurement) yang pasti (exact).  Contoh: Fisika dan Kimia
•  Ilmu Pengetahuan Deskriptif: Ilmu Pengetahuan yang tujuan utamanya adalah
mengembangkan metode pendeskripsian atau klasifikasi yang kemudian menjadi
acuan yang tepat dalam domain ilmu tersebut.  Contoh: Taksonomi dalam Botani
dan Zoologi
Teknologi (Technology)
Teknologi adalah aplikasi Ilmu Pengetahuan terutama untuk tujuan komersial dan
industri
Teknologi sangat erat dengan Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa (Engineering).  
Ilmu Pengetahuan menyangkut pemahaman manusia terhadap alam semesta dan
komponen-komponennya, misalnya ruang angkasa, materi, energi, dan interaksi di antara
elemen-elemen tersebut.  
Rekayasa adalah aplikasi Ilmu Pengetahuan  dalam wujud pembuatan rancangan/disain
pelbagai alat demi kemudahan manusia.
Teknologi berkaitan dengan alat dan teknik mewujudkan rancangan alat-alat yang
memudahkan kehidupan manusia.  
Penemuan (Invention) pelbagai alat termasuk dalam kajian Rekayasa dan Teknologi.

2.  Pengertian Metodologi Penelitian

Metodologi (Methodology):
•  Sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku
suatu disiplin ilmu
•  Studi atau analisis teoretis mengenai suatu cara/metode
•  Cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum pembentukan
pengetahuan (knowledge)
•  Secara praktis, Metodologi = metode = cara = teknik = prosedur

Metode Ilmiah (Scientific Method) = Penelitian Ilmiah (Scientific Research)
Prinsip dan proses empiris penemuan dan peragaan yang berkait dengan karakteristik
penyelidikan ilmiah, yang secara umum melibatkan pengamatan fenomena, formulasi
hipotesis yang berkenaan dengan fenomena yang diamati, eksperimentasi untuk
membuktikan kebenaran atau kesalahan hipotesis, dan menarik kesimpulan yang
mengkonfirmasikan atau memodifkasi hipotesis → lihat hubungannya dengan Statistika?
  Statistika menjadi sarana  yang menyediakan alat/cara  pengumpulan data, formulasi
hipotesis, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.
Perbedaan Metode Ilmiah dibanding metode yang tidak ilmiah terletak pada:
•  Presisi (ketepatan)
•  Reduplikasi
•  Generalitas
•  Terujinya data secara statistika.  
Meski secara umum, metode ilmiah dapat digunakan untuk semua cabang ilmu, namun
pelbagai metode untuk pengukuran dikembangkan secara spesifik sesuai dengan
kebutuhan bidang ilmu.  Misalnya pengukuran muatan elektron bersifat sangat spesifik.
Pencarian dan upaya peningkatan presisi pengukuran kuantitatif yang melibatkan
perubahan atau penemuan cara/metode  pengukuran, sering disebut sebagai Teknik
(techniques).  Tata laksana metode ilmiah harus dapat dijelaskan secara ilmiah.  Secara
umum semua metode yang digunakan dalam Ilmu sebut sebagai metode ilmiah.
Jenis Penelitian Ilmiah:
Secara umum, Penelitian Ilmiah dapat dikategorikan menjadi:
•  Penemuan/Rekayasa/Rancang-Bangun:  Misalnya: laporan penemuan/modifikasi
alat/teknologi
•  Penelitian Deskriptif: Didasarkan pada pengamatan.  Misalnya penelitian
arkeologi, perilaku mahluk hidup
•  Penelitian Eksperimen:  Pengujian Hipotesis dan/atau modifikasi variabel
Laporan Penemuan/Rekayasa/Rancang-Bangun
Secara mendasar, laporan penemuan (invention) memuat:
•  Deskripsi alat yang dibuat, manfaat dan kelebihan alat baru/modifikasi
•  Desain alat
•  Cara membuat (Alat dan bahan) → dituliskan jika memang penelitian sampai
taraf pembuatan alat
Penelitian Deskriptif
Secara mendasar, penelitian deskriptif memuat:
•  Tujuan Penelitian: apa yang diharapkan menjadi hasil pengamatan
•  Desain Penelitian: bagaimana melakukan  penelitian, langkah-langkah apa saja
yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, data yang diharapkan
dapat didapat, bagaimana meminimalkan kesalahan/bias

Penelitian Eksperimen
Secara mendasar, penelitian Eksperimen memuat:
•  Tujuan Penelitian: melihat perbedaan atau hubungan (antar variabel)?
•  Hipotesis penelitian
•  Langkah pelaksanaan penelitian
•  Pengumpulan Data
•  Analisis Data
•  Pembentukan Kesimpulan Penelitian
Detail penyajian penelitian ilmiah akan dijelaskan pada kuliah-kuliah berikut

3. Etika Penelitian
Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan
dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan.  
Rangkuman Etika Penelitian meliputi butir-butir berikut:

a. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan
prosedur penelitian, publikasi hasil.  Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang
dilakukan.  Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan
Anda sebagai pekerjaan Anda.

b. Obyektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis dan
interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberi
dana/sponsor penelitian.

c. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulis, upayakan selalu
menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan

d. Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian;  secara teratur catat
pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di mana
pengumpulan data dilakukan.  Catat juga  alamat korespondensi responden, jurnal atau
agen publikasi lainnya.

  e. Keterbukaan
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian.  Terbuka
terhadap kritik dan ide-ide baru.

f.   Penghargaan terhadap Hak Atas  Kekayaan Intelektual (HAKI)
Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya.  Jangan gunakan
data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya.  Tuliskan nara
sumber semua yang memberikan kontribusi pada riset Anda.  Jangan pernah melakukan
plagiasi..

g.  Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)
Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang
oleh responden dianggap sebagai rahasia,  maka  peneliti harus menjaga kerahasiaan data
tersebut.  

h.  Publikasi yang terpercaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang  sama berulang-ulang ke pelbagai media
(jurnal, seminar).

i.  Pembinaan yang konstruktif
Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa/peneliti pemula.
Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualits.  

j.  Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja
Hargai dan perlakukan rekan penelitian Anda dengan semestinya.  Bila penelitian
dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar
ditetapkan sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi penulis
kedua (co-author(s)).  Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam
penelitian.

k.  Tanggung Jawab Sosial
Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahan masyarakat, meningkatkan taraf
hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat.  Anda juga
bertanggung jawab melakukan pendampingan nagi masyarakat yang ingin
mengaplikasikan hasil penelitian Anda


  l.  Tidak melakukan Diskriminasi
Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena alasan
jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali tidak ada hubungannya
dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
 
m. Kompetensi
Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan pembelajaran
seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda sampai taraf Pakar.
 
n. Legalitas
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang terkait dengan
penelitian Anda.  

o.  Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik
Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik
mungkin, tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan.

p.  Mengutamakan  keselamatan Manusia
Bila harus mengunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian harus
dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan;
hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak  obyek penelitian Anda tersebut; siapkan
pencegahan dan pengobatan bila sampel Anda menderita efek negatif penelitian.  

Referensi:
Britannica Concise Encyclopedia (www.answers.com, accessed on Sep, 4, 2007)
Shamoo A and Resnik D. 2003. Responsible Conduct of Research, New York: Oxford University Press.

0 comments:

Post a Comment

saran dan kritik rekan-rekan sekalian merupakan motifasi bagi kami untuk lebih baik dalam penyediaan referensi, maka dari itu di harapkan tinggalkan komentar anda untuk blog ini, Trimakasih.
ADMIN